Krakatau Steel Peduli Masyarakat Indonesia - Kawasan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang membentang lebih dari 2700 hektare ini—sekira seperenam luas Cilegon, Banten, tak berdiri sendiri. Di luar kompleks badan usaha milik negara (BUMN) ini, kehidupan masyarakat Cilegon terus bergerak dinamis. Bisa jadi ini dua dunia yang berbeda, namun keduanya berdetak serentak di Bumi yang sama. Baik Krakatau Steel maupun masyarakat sama-sama membentuk peradaban Banten modern—dan bahkan Indonesia. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjembatani satu kesatuan itu: Krakatau Steel dan masyarakat saling meresapi satu sama lain.
|
Krakatau Steel Peduli Masyarakat Indonesia |
Dari sinilah, rasa peduli terhadap masyarakat sekitar mencerminkan kepekaan sosial perusahaan. Demi mewujudkan tanggung jawab sosial, Krakatau Steel membentuk satu unit khusus yaitu Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Salah satu misinya supaya keberadaan perusahaan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat lewat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Krakatau Steel Melapangkan Jalan Bagi Kehidupan Anak Bangsa
Krakatau Steel meluncurkan program beasiswa bersama Anyer Merak Cilegon-Chemical Manufacture Association (AMC-CMA). Pada 2011, sebanyak 150 lulusan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan mendapatkan beasiswa Krakatau Steel. Wajar saja bila alokasi dana PKBL untuk pendidikan mendapatkan porsi terbesar ketimbang sektor lain. Khusus Program Pendidikan dan Pelatihan Vocational Training saja, Krakatau Steel telah mengeluarkan dana hingga Rp 2,8 miliar yang menjangkau masyarakat sekitar pabrik di Cilegon dan daerah lainnya seperti Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Bahkan sebelum Krakatau Steel berdiri, perhatian pada dunia pendidikan telah tercurahkan melalui Yayasan Pendidikan Krakatau Steel sejak 21 September 1967.
Pada mulanya, yayasan pendidikan ini menyelenggarakan pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Kemudian pada 14 Juni 1976 berdiri Yayasan Madinatul Hadid, yang selain untuk aktivitas kerohanian, juga melangsungkan pendidikan SMP. Untuk pendidikan tinggi, Krakatau Steel mendirikan Sekolah Tinggi Teknik yang telah dihibahkan dan kini menjadi bagian dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. SMA YPWKS pun telah dihibahkan, kini menjadi SMA Negeri 2 Krakatau Steel.
Pemberian beasiswa menjadi bagian dari pilar Pro Poor yang langsung di berikan ke penerima beasiswa Program Pendidikan dan Pelatihan Teknisi Industri Kimia (PPPTIK) Anyer Merak Cilegon - Chemical Manufacture Association (AMC-CMA) diluncurkan program beasiswa setara Diploma Satu Sejak tahun 2000.
Keberhasilan program penerima beasiswa CSR Krakatau Steel untuk teknisi industri kimia Sekitar 80 persen lulusan terserap ke industri. Para siswa di didik dengan ketrampilan teknik industri dengan 8 bidang :
- Kejuruan.
- Mesin Perkakas.
- Mekanik Industri.
- Mekanik Welder.
- Listrik Industri.
- Elektronika Industri.
- Operator Pabrik Baja, dan
- Operator Crane.
Pelatihan ini mendidik lebih banyak pemuda yang telah berhasil masuk dunia kerja, baik di PT Krakatau Steel maupun industri lainnya. Selama pelatihan, peserta akan dilatih oleh para pengajar profesional dan berpengalaman untuk menyiapkan SDM agar siap masuk ke dunia kerja, terutama di bidang industri. Lantaran itulah, para lulusan program ini kelak akan meraih sertifikat sebagai referensi bagi kompetensinya, sehingga bisa menjadi bekal buat lulusan dalam melamar di perusahaan. Selain mengandalkan Divisi Corporate Social Responsibility. Perbaikan derajat pendidikan generasi muda menjadi pangkal mewujudkan meningkatnya kemakmuran, khususnya di kawasan Cilegon, Banten. Inilah wujud nyata
Krakatau Steel Peduli Masyarakat Indonesia.
Pengalaman panjang itu membentuk satu keyakinan : sumbangsih bagi pendidikan anak bangsa tidak sebatas pemberian beasiswa, pelatihan dan santunan.
Krakatau Steel dan Group Telah Membentangkan Program Pembangunan
Semenjak tahun 1962 berdiri, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah memantapkan langkahnya untuk mewujudkan industri baja terpadu di nusantara. Kala itu, peletakan batu pertama proyek besi baja Trikora dilakukan Seiring berjalannya waktu, kini perusahaan baja Krakatau Steel telah menjadi perusahaan yang mendunia. Menempati suatu wilayah di tepian Barat Jawa, eksistensi Krakatau Steel selalu bergerak beriringan dengan dinamika wilayahnya. Seperti dua sisi mata uang, Krakatau Steel dan Kota Cilegon adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sama-sama ingin bertumbuh dan berkembang sesuai dengan visi, misi dan tanggung jawab yang diembannya. Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility berperan menjembatani kesatuan ini.
|
Jembatan Gantung Ciwaru, yang dibangun dengan bantuan dana dari PT Krakatau Steel sebesar Rp 1 Miliar. |
Meski telah menjadi perusahaan dengan status Terbuka, mayoritas saham masih tetap dimilki Negara. Pelaksanaan CSR di Krakatau Steel juga terikat dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, yang intinya bahwa perusahaan BUMN perlu juga melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, koperasi, dan masyarakat sekitar BUMN.
Tekad Krakatau Steel ini secara berkesinambungan terus di lakukannya. Melalui unit kerja tersendiri, yakni Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Krakatau Steel telah menggulirkan banyak dana sebagai bentuk kepeduliannya terhadap perkembangan sektor usaha kecil dan menengah, serta koperasi. Tak ketinggalan, pembinaan lingkungan pun menjadi perhatian dari Krakatau Steel.
Ada 4 pilar utama yang diemban oleh Krakatau Steel, yaitu :
- Pro Growth.
- Pro Poor.
- Pro Job, dan
- Pro Environment
Suatu bukti kisah suatu kesatuan; antara entitas bisnis baja raksasa dan masyarakat sekitar yang saling meresapi satu sama lain. Lebih jauh lagi, ini adalah suatu rekam jejak tanggung jawab sosial perusahaan Krakatau Steel dengan itikad untuk membangun Nusantara dari tepian Jawa.
Sejak membangun Nusantara industri baja, jauh sebelum gagasan industri baja nasional muncul, cikal bakal pengolahan bijih besi telah lahir semenjak 1861. Kala itu, pemerintah kolonial membangun tanur di kawasan Lampung. Tanur ini untuk mengolah bijih besi yang ditemukan di Lampung, dengan bahan bakar arang.
Meski skala kecil, industri ini mampu menghasilkan baja kasar yang berfaedah untuk membuat suku cadang pabrik gula, pabrik karet dan pertanian. Lantaran sokongan pemerintah kolonial setengah hati dan pengelolaannya yang tidak baik, industri besi akhirnya gulung tikar. Saat zaman pendudukan Jepang, sebuah tanur pernah dibangun di Kalimantan Selatan, berbahan bakar batu bara.
Untuk sementara waktu, pergolakan revolusi fisik menenggelamkan rintisan industri baja itu. Setelah kondisi Indonesia mulai tenang, baru pada 1956 gagasan mendirikan industri baja mulai berkembang. Menteri Perindustrian dan Pertambangan saat itu, Chaerul Saleh, bersama Djuanda dari Biro Perancang Negara (kini Bappenas), mulai menggagas industri baja nasional. Indonesia yang sedang bergairah membangun dipandang perlu memiliki industri pengolahan bijih besi.
Biro Perancang Negara meng-gandeng beberapa konsultan asing untuk merintis industri baja. Dari sini lahir sejumlah proyek istimewa; salah satunya: Proyek Besi Baja Trikora. Tjazpromex Pert (All Union Export-Import Corporation) dari Moskow, Rusia, akan membangun proyek ini ditandai dengan penekenan kontrak pembangunan pada 7 Juni 1960. Dua tahun kemudian, upaya ini terus berlanjut dengan peletakan batu pertama pada 20 Mei 1962.
Kepedulian Krakatau Steel Diberbagai Bidang
Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 Pasal 1, program kemitraan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Prinsipnya, persis seperti pengembangan usaha mikro dan kecil. Nah, Program Kemitraan Krakatau Steel berbentuk pinjaman dana bergulir bagi usaha kecil dengan jasa administrasi per tahun sebesar 6 persen. Usaha kecil binaan PT Krakatau Steel bergerak dalam bidang industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, dan jasa.
Berikut beberapa Kepedulian Krakatau Steel diberbagai Bidang yang di berikan untuk masyarakat,diantaranya adalah :
- Pendidikan
- Kesehaan
- Sarana dan ibadah
- Usaha kecil
- Penghijauan, dan
- Bencana Alam
Pembangunan, renovasi, dan pengadaan perlengkapan tempat ibadah telah lama menjadi perhatian Krakatau steel sepanjang tahun. kepedulian bagi sarana ibadah diwujudkan dalam bentuk bantuan dana, produk Krakatau steel group, ataupun perlengkapan masjid. Tidak ketinggalan juga Program reboisasi untuk menghutankan kembali Cagar alam rawa danau.
Kiprah tanggung jawab sosial Krakatau Steel memang tak hanya bersifat sosial, namun juga menyentuh pemberdayaan ekonomi masyarakat. Wujud pemberdayaan ini bisa berupa penguatan wirausaha maupun perintisan usaha kecil yang bisa membuka lapangan kerja. Ujung tombak kepedulian Krakatau Steel bagi usaha kecil ini bertumpu pada Program Kemitraan.
Belum ada tanggapan untuk "Krakatau Steel Peduli Masyarakat Indonesia"
Post a Comment
http://kontesseoweb.blogspot.com/